Bandung, KompasOtomotif – Dalam hal penjualan pelumas di Indonesia, PT Pertamina Lubricants memimpin dengan pangsa pasar 65 persen. Jika sudah seperti itu, hukum alamnya adalah semakin banyak produk digunakan masyarakat, maka peluang hadirnya oli yang palsu pun menjadi tinggi.
Sebab, ada saja para pebisnis yang akan melakukan praktik curang, menciptakan produk palsu untuik memperoleh keuntungan. Namun, PT Pertamina Lubricants, mengklaim, jumlahnya akan sangat sedikit, karena selain masalah distribusi, juga mengenai kemasan sudah dipikirkan hingga detail.
“Paling mudah bisa dicek nomer yang ada di tutup botol dengan yang di lehernya. Huruf dan angkanya harus sejajar ndan font-nya juga harus sama. Itu yang paling mudah,” ujar Eko Ricky Susanto, Brand PCO and Specialist Manager Retail Marketing PT Pertamina Lubricants, di Bandung, Jawa Barat, akhir pekan lalu.
Eko melanjutkan, hal lainnya mengenai kemasan, desain hingga bentuk botol. Pertamina dalam waktu yang cukup singkat selalu mengubah semuanya, agar oknum pembuat produk palsu itu akan semakin ketinggalan. Paling penting, yakni mengenai teknologi dari pelumasnya itu sendiri.
“Kita juga sekarang sedang membuat label, kemasan botol yang baru. Kalau diperbaharui terus, orang yang akan membuat palsunya juga menjadi mikir dua kali, karena harus mengubah desainnya lagi. Sebab, biaya yang dikeluarkan untuk membuat hal seperti itu cukup besar.
Menurut Eko, beberapa hal di atas sudah bisa membantu masyarakat ketika membeli pelumas Pertamina. Paling mudah, yakni melihat kode atau angka yang ada di tutup botol hingga leher botonya. “Semuanya harus sama dan sejajar, cara mudahnya seperti itu,” ucap Eko.
Selain itu, lanjut Eko, pelumas Pertamina selalu dijual di distributor resmi yang sudah terdaftar. Sehingga, bisa dipastikan semuanya berasal dari sumber yang asli. “Itulah keunggulan kita, dalam memasarkan produk selalu lewat distributor resmi yang sudah tersebar di seluruh Indonesia,” kata Eko.
Dikutip dari :